Jakarta, KompasOtomotif - Mendadak tertib. Seperti itulah gambaran ketika ada razia lalu lintas di ruas jalan yang biasanya dilewati pengendara. Terlebih bagi mereka yang doyan melanggar peraturan.
Penyakit mental tertib ketika ada razia dilakukan muncul
akibat kurangnya kesadaran untuk mematuhi rambu lalu lintas.
Contoh konkret, biasanya sambil berjalan perlahan-lahan, pemotor mengamati adanya razia atau polisi yang bertugas.
Contoh konkret, biasanya sambil berjalan perlahan-lahan, pemotor mengamati adanya razia atau polisi yang bertugas.
Jika dirasa aman maka mereka cenderung berani melanggar aturan, atau bahkan melawan arah.
Tapi jika ada, biasanya mereka memilih memutar balik kendaraannya, atau
berbelok ke jalan lain yang di sekitarnya. Padahal langkah tersebut
bisa membahayakan dirinya dan pengguna jalan lain.
Fenomena seperti ini juga kerap terjadi di Jalan Ciputat
Raya. Tepatnya, di depan Kantor Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan.
"Masyarakat sekarang sepertinya lebih takut sama petugas,
bukan sama aturan. Ketika ada petugas, dia (pengendara tersebut) taat
aturan, tapi kalau enggak ada petugas dia ngelanggar," ucap Aiptu Syarif
Hidayat kepada Kompas.com, Kamis (30/11/2017).
Syarif merupakan anggota Polsek Kebayoran Lama yang ikut membantu kegiatan Gerakan Tertib Berlalu Lintas (GATEL), yang
dimotori KompasOtomotif yang bekerja sama dengan NTMC Polri serta
Yayasan Astra Honda Motor (YAHM), yang digelar Kamis (30/11/2017).
Kegiatan kali ini juga, dibantu Satpol PP dari Kecamatan
Kebayoran Lama. Sejumlah pengendara yang terciduk diedukasi mengenai
pentingnya menaati aturan lalu lintas.
Menurut Syarif, pengendara motor yang melawan arus itu
sebenarnya memahami aturan berlalu lintas. Namun, pemahamannya itu
dikesampingkan dengan alasan pragmatis, misalnya ingin cepat sampai ke
tujuan. Padahal, tindakan melawan arah itu membahayakan dirinya dan juga
pengendara lainnya. Beberapa kali, di jalan tersebut sudah terjadi
kecelakaan meskipun tidak fatal.
"Kepentingan buru-buru sampai tujuannya itu yang kadang-kadang dia anggap lebih penting dari pada keamanan diri," kata Syarif.
0 komentar:
Posting Komentar