Ari Yuliarti, bocah 9 tahun warga Desa Bulakamba, Kecamatan Bulakamba,
Brebes, melepuh setelah meminum obat turun panas. Pasien tersebut kini
dalam penanganan Rumah Sakit (RS) Bhakti Asih, Brebes.
Sri
Usyanti (30), ibu dari pasien Ari Yuliarti, mengatakan kulit anaknya
melepuh di bagian dada hingga wajah. Kulit anak ini menghitam seperti
terbakar. Di beberapa bagian tubuh, kulit Ari ini bahkan mengeras dan
pecah-pecah. Ari juga sering mengeluh sakit karena rasa perih yang
dialami.
Menurut Sri, kulit anaknya ini melepuh setelah meminum
obat turun panas. Obat tersebut diberi oleh Padmi, seorang bidan di
Pakijanga.
Ari kemudian dilarikan ke RS Bhakti Asih, Brebes, untuk mendapatkan penanganan medis pada Minggu sore. Direktur RS Bhakti Asih, dr Khosiatun Azmi, menjelaskan sejak menjalani perawatan, kondisi pasien saat ini berangsur membaik.
"Yang dialami pasien ini kemungkinan oleh virus akibat alergi obat. Jenis virusnya apa, masih dalam pemeriksaan. Kondisi ini bisa saja dialami siapa saja," ungkap Direktur.
Sementara Padmi, bidan yang memberikan obat untuk menangani Ari, mengaku sebelum memberikan obat sudah menanyakan terlebih dulu kepada keluarga tentang kondisi pasien. Termasuk apakah pasien alergi terhadap obat tertentu atau tidak.
"Karena ibu bapaknya merantau di Jakarta, yang mengantar berobat adalah kerabatnya bukan orang tua. Waktu ditanya apakah alergi atau tidak, keluarga pasien jawab tidak. Mungkin karena bukan orang tua kandung jadi tidak tahu kondisi pasien," ucap Padmi.
Setelah mendengar keluhan dari pasien maupun keluarga, Padmi memberikan beberapa jenis obat. Diantaranya paracetamol untuk turun panas, vitamin C karena bibirnya pecah-pecah dan obat batuk dosis ringan.
Beberapa hari setelah berobat, Padmi mendengar bahwa pasiennya mengalami gejala alergi karena kulitnya melepuh dan sudah dibawa ke rumah sakit.
0 komentar:
Posting Komentar