Liputan6.com, Kupang - Nahas menimpa SB (22), mahasiswi salah satu universitas di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ia menjadi korban
pencabulan
oleh pemuda pengangguran bernama Arifon Ndolu alias Arif (26) di kamar
kosnya di Kelurahan Fatutuli, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Senin, 15
Januari 2018, sekitar pukul 19.30 Wita.
Kejadian itu berawal saat si pemuda datang ke kamar kos temannya yang
bersebelahan dengan kamar kos korban. Tak berapa lama, si pemuda
kemudian masuk ke kamar kos SB dengan berpura-pura meminjam telepon
seluler (ponsel) dan laptop milik korban.
Saat itu, korban sedang santai duduk di atas tempat tidurnya. Si pria cabul yang
telah dikuasai berahi, tiba-tiba langsung mendorong tubuh korban dan
memegang payudara korban. Ia juga mencium paksa dan menggigit bibir
korban hingga berdarah.
Korban sontak berteriak. Teriakannya mengundang perhatian warga yang
kemudian berusaha menangkap si pengangguran. Namun, pria pencabul itu
keburu melarikan diri.
Usai kejadian, korban mendatangi SPKT Polsek Oebobo melaporkan pencabulan
yang dialaminya pada Selasa, 16 Januari 2018. Berbekal informasi itu,
polisi menangkap si pencabul pada Sabtu, 20 Januari 2018, sekitar pukul
22.00 Wita, di kediamannya di Kelurahan Maulafa, Kota Kupang.
"Saat ini tersangka Arif telah ditahan guna menjalani pemeriksaan
penyidikan lanjutan," ujar Kapolsek Oebobo, AKP Yulianus Mau, Kamis, 24
Januari 2018.
Terancam 9 Tahun Penjara
"Katanya pelaku datang ke temannya yang bersebelahan kamar dengannya. Korban tidak curiga dan membuka pintu karena pelaku beralasan pinjam laptop," kata Yulianus.
Karena mendapat perlawanan dari korban, pemuda pengangguran itu melarikan diri. Korban pun melaporkan kejadian itu ke polisi.
"Akhirnya pelaku berhasil kami tangkap," imbuh Yulius.
Tersangka dijerat dengan Pasal 289 KUHP terkait perbuatan cabul disertai
dengan kekerasan seksual terhadap perempuan dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.
0 komentar:
Posting Komentar