Liputan6.com, Papua - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan seluruh wilayah desa di Papua dan Papua Barat bisa menikmati keberadaan listrik pada 2018. Hal ini ia sampaikan saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nabire dan Jayapura.
Jokowi menuturkan, tingkat elektrifikasi rendah paling banyak ada di Indonesia Timur yakni Papua. Jumlah desa yang masih belum teraliri listrik mencapai 2000 desa.
"Tadi pak menteri sudah menynggupi tahun depan. Bukan saya, pak menteri loh ya, tahun depan menyanggupi, tahun depan di desa di tanah papua kurang lebih 2000 akan teraliri listrik," kata Jokowi saat ditemui di Nabire, Kamis (21/12/2017).
Jokowi melanjutkan, listrik yang akan didapat desa ini merupakan kerja sama dari PLN dan Kementeriam ESDM. Masyarakat yang daerahnya belum teraliri listrik PLN akan diberikan lampu listrik berbahan solar cell atau tenaga surya bantuan dari ESDM.
"Ya tadi di duetkan PLN dengan cara-cara tadi memasang tiang menarik transmisinya masuk ke desa, tapi kalo lewat PLN aja berat dengan medan seperti itu nanti makanya ESDM masuk dengan solar cell nya. Nanti kita lihat ya akhir tahun 2018," tutur dia.
Di bawah pemerintahannya Jokowi memang sedang menggenjot pembangunan khususnya di daerah Papua. Hal ini dilakukan demi memberikan keadilan yang sama bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Supaya rakyat di Papua malam hari dapat menikmati penerangan, agar listrik, dan rakyat di desa dapat berperan. Anak-anak bisa belajar baik karena listrik ada," jelas Jokowi.
Jokowi berharap adanya PLTMG yang baru diresmikan juga akan dapat memberikan kebutuhan dasar listrik bagi masyarakat papua. Selain itu PLTMG di Nabire dan Jayapura pun akan mampu meningkatkan iklim investasi di bumi cendrawasih
"Kemudian orang mau investasi di Papua atau di mana saja, berani masuk untuk bangun hotel, karena listriknya ada. Kalau tidak ada, orang akan mikir seribu kali, listrik jadi kunci investasi di papua," ujar dia.
Pembangunan listrik pedesaan merupakan salah satu Program Strategis Pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) dan Rasio Desa Berlistrik.
Dalam dua tahun terakhir PLN Wilayah Papua dan Papua Barat telah berhasil meningkatkan Rasio Elektrifikasi Papua dari 45,93 persen menjadi 50,11 persen dan Rasio Desa Berlistrik dari 22,02 persenpada tahun 2015 menjadi 29,53 persen pada 2017.
Mengintip Desa di Papua yang Dapat Listrik Gratis dari PLN
Sebelumnya, listrik yang jadi kebutuhan banyak orang kini terus diupayakan PT PLN (Persero) untuk bisa dinikmati semua pihak. Utamanya bagi penduduk yang tinggal di desa terpencil dan sulit dijangkau.
Desa Parauto di Nabire, Papua adalah salah satunya. Saat berkunjung ke desa tersebut, Liputan6.com berkesempatan untuk melihat langsung kondisi desa yang baru mendapat bantuan listrik dari PT PLN (Persero).
Desa yang terletak 66 km dari pusat kota Nabire itu memang memiliki fasilitas yang minim. Sarana pendukung seperti bangunan ibadah, sekolah, kesehatan dan telekomunikasi sangat sulit ditemukan. Sebagian besar warga memiliki mata pencaharian sebagai petani.
PT PLN memberi bantuan penyambungan listrik secara gratis di desa tersebut. Hal ini disebabkan banyak warga yang tidak mampu untuk membayar beban penyambungan.
Sebelum disambung, warga setempat mendapat listrik untuk menerangi rumahnya dengan menggunakan solar cell atau genset. Listrik pun tidak bisa menyala 24 jam, hanya dari pukul 7 malam hingga 7 pagi.
Listrik yang dialirkan akan mampu memberi akses daya pada penduduk desa selama 24 jam. Untuk menyalurkan listrik ke rumah warga, PLN telah membangun JTM 6,25 kms, JTR 0,9 kms dan Gardu 25 KVA.
"Banyak tantangan yang kami hadapi dalam pemasangan listrik di desa-desa terutama pedalaman Papua dan Papua Barat, di antaranya mobilisasi alat karena medan yang sangat berat, ada juga beberapa masalah sosial yang harus kami hadapi.
Namun senyum puas warga yang akhirnya bisa menerima listrik menjadi kebahagiaan kami dan memacu kami untuk terus melistriki desa-desa lainnya," ungkap Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua Ahmad Rofiq, di Nabire, Selasa 19 Desember 2017.
Pembangunan listrik pedesaan merupakan salah satu Program Strategis Pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi(RE) dan Rasio Desa Berlistrik.
Dalam dua tahun terakhir, PLN Wilayah Papua & Papua Barat telah berhasil meningkatkan Rasio Elektrifikasi Provinsi Papua dari 45,93 persen menjadi 50,11 persen dan Rasio Desa Berlistrik dari 22,02 persen pada tahun 2015 menjadi 29,53 persen pada tahun 2017.
Sedangkan untuk Provinsi Papua Barat, Rasio Elektrifikasi meningkat dari 82,7 persen menjadi 91,76 persen dan Rasio Desa Berlistrik dari 33,23 persen pada tahun 2015 menjadi 54,47 persen pada tahun 2017.
0 komentar:
Posting Komentar