Sebanyak tujuh driver Grab di Makassar, Sulawesi Selatan ditangkap
polisi menggunakan aplikasi tambahan untuk mengantar 'tuyul'. Grab
Indonesia bekerjasama dengan kepolisian untuk memberantas hal itu.
'Tuyul'
yang dimaksud yakni adalah penumpang fiktif. Para driver tersebut
menggunakan aplikasi Fake GPS. Seolah-olah di aplikasi ada penumpang
yang diantar, padahal pengemudinya sedang di rumah.
"Di sistem Grab terbaca makanya kita tindaklanjuti. Jadi sistem kami
dapat menemukan indikasi-indikasi penggunaan aplikasi yg tujuannya untuk
mencurangi sistem," ujar Managing Director Grab Indonesia, Ridzki
Kramadibrata kepada detikcom, Senin (22/1/2018).
"Kami menemukan
adanya pihak-pihak yang menggunakan 'tuyul' untuk memperoleh keuntungan
dan merugikan mitra pengemudi yang jujur dan bekerja keras. Sehingga
kami ambil tindakan tegas yang dibantu kepolisian Makassar," lanjutnya.
Ridzki mengatakan, kasus driver Grab yang mengantar 'tuyul' di Makassar
ini baru yang pertama kali terungkap oleh Grab dan pihak kepolisian.
Nantinya, Grab akan bekerjasama dengan polisi untuk mengungkap kasus
serupa di kota lainnya.
"Kalau yang terungkap Grab sendiri sudah
beberapa. Ke depannya bisa kota-kota lain bisa menyusul supaya tidak
ada lagi kecurangan-kecurangan yang dilakukan dan merugikan mitra
pengemudi lain," ujar Ridzki.
Selasa, 23 Januari 2018
Home »
BERITA TERKINI
» Grab Gandeng Polisi Ungkap Kasus Driver Antar 'Tuyul' di Kota Lain
0 komentar:
Posting Komentar