Jember -
Subandi (40), bukan anggota Basarnas yang dilatih khusus untuk mencari
korban meninggal bencana alam dan melakukan evakuasi. Dia juga bukan
relawan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Warga
Dusun Kepel, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, itu warga biasa. Namun di
lingkungan warga sekitar mengaku, Subandi dikenal sebagai orang yang
mampu menemukan korban hilang akibat tenggelam.
"Sudah beberapa
kali saya menemukan mayat yang sudah dinyatakan hilang di sungai. Saya
juga tidak tahu atau memang kebetulan saja," katanya saat ditemui di
rumahnya, Selasa (23/1/2018).
Subandi, spesialis penemu mayat tenggelam asal Jember/Foto: Yakub Mulyono
|
Dia menuturkan saat melakukan pencarian seolah ada yang menyuruh harus ke lokasi atau ke suatu tempat. "Kayak ada yang menyuruh gitu, saya harus ke sana. Padahal saya tidak melakukan ritual apa-apa, hanya mengikuti suara hati untuk menuju ke suatu tempat," tuturnya.
Subandi bersyukur merasa diberi kemampuan dalam mencari orang hilang, khususnya korban tenggelam di sungai. Dia siap kapan saja jika diminta warga, utamanya para tetangga untuk membantu melakukan pencarian.
"Saya ikhlas untuk menolong keluarga korban. Tidak mengharap imbalan apa-apa," tandasnya.
Kendati demikian, suami Nurul Jannah itu berharap ke depan tidak ada lagi kejadian orang tenggelam di wilayahnya. "Mudah-mudahan nanti tidak ada lagi korban orang hanyut di sungai, utamanya warga Jember," pungkas bapak satu anak itu.
0 komentar:
Posting Komentar