Ketua Umum Partai Hanura
Oesman Sapta Odang (OSO) menegaskan bahwa pihaknya telah mengantongi
surat keputusan (SK) kepengurusan partai dari Kementerian Hukum dan HAM
(Kemenkumham).
SK bernomor M.HH-01.AH.11.01 tahun 2018 tersebut berisi tentang
Restrukturisasi, Reposisi, dan Revitaliasi Pengurus Dewan Pimpinan Pusat
Partai
Hati Nurani Rakyat, Masa Bakti 2015-2020. SK tersebut telah
ditandatangani Menkumham Yasonna Laoly.
"Menkumham sudah mengeluarkan SK. Ini masih hangat, baru sore tadi
keluar. Jadi, kami organisasi yang sah," kata OSO di kediamannya Jalan
Karang Asem, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2018) malam.
Dengan adanya SK tersebut, OSO memastikan bahwa kepengurusan Partai Hanura di bawah kepemimpinannya adalah sah.
"Seratus persen benar," ucap OSO.
Wakil Ketua MPR ini mengatakan pihaknya akan segera membentuk dan mengumumkan struktur kepengurusan baru Partai Hanura setelah terbitnya SK tersebut.
"Saya akan berkoordinasi dulu dengan Pak Wiranto," tandas OSO.
Di Mana Kesalahan Saya?
OSO juga mengatakan kepada para kader bahwa ia telah berkomunikasi dengan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto di Istana Negara.
Dalam pertemuan itu, Wiranto meminta agar persoalan Partai Hanura bisa diselesaikan dengan baik.
"Pak Wiranto meminta saya melakukan cooling down dan tidak ribut dalam menyelesaikan persoalan internal partai. Saya bilang saya orang yang tidak pernah mau ribut," ucap OSO.
Dia menegaskan kepengurusan baru berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) sudah disusun dan telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Surat SK itu pun kini telah diterima.
"Kemarin masukkan surat ke Kemenkumham, ternyata ini hari sudah keluar keputusan itu bahwa kita yang sah," ucap OSO lagi.
Ia mengimbau kepada para kader Hanura agar tetap merapatkan barisan dan jangan sampai terpecah belah. Sebab ia menengarai konflik yang terjadi sebagai upaya untuk memecah belah kekuatan Partai Hanura.
"Pertanyaan saya apakah partai ini kecil atau besar? Kalau besar, di mana kesalahan saya? Ini berarti ada orang yang ingin memecah belah saya dan Pak Wiranto. Itu juga diucapkan Pak Wiranto kepada media," kata OSO.
"Di balik sikap saya yang keras ada hati nurani saya yang lembut. Saatnya kita menang, saatnya kita bertempur. Jangan mau dipecah.
Partai semakin besar. Banyak cara orang menghancurkan dan ingin partai ini menjadi kecil," ucap OSO.
0 komentar:
Posting Komentar