Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengkritik beberapa kebijakan Gubernur Anies Baswedan terkait pengelolaan masalah perkotaan. Dengan kebijakan Anies, kata Pras, tidak membuat Jakarta semakin baik.
"Ibu Kota sekarang kan terlihat kumuh," kata Pras di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (16/1/2018).
Aturan yang membuat semerawut Jakarta, Pras mencontohkan perobohan
pagar Monas. Dengan demikian warga dibebaskan menginjak rumput di sana.
Padahal, pemagaran sudah dilakukan sejak era Gubernur Sutiyoso Foke,
hingga Jokowi.
"Kenapa dipagar? Ini ikon Ibu Kota negara, daerah ring satu. Enggak realistis rumput boleh diinjak-injak," kata Pras.
Selain Monas, politikus PDIP
mengkritik kebijakan Anies terbaru yang akan menghidupkan kembali
becak. Dia juga mengkritik tidak adanya upaya pemerintah pasca MA
mengabulkan gugatan warga terkait pembatasan sepeda motor melintasi
jalan protokol.
"Motor dibebaskan semua jadi kumuh, sudah nongkrong di pinggir jalan
di kawasan ring satu. Kalau misalnya terjadi apa-apa siapa yang tanggung
jawab?" ujar Pras.
Fokus Majukan Jakarta
"Tanah Abang itu kan ikonnya Indonesia, ikonnya presiden. Presiden itu tamu negara diajak ke situ loh. Ini kebanggaan presiden. Tapi sayang sekarang kebijakannya gitu,” ujar Pras.
Pras menyarankan Anies fokus kepada program memajukan dan membenahi Jakarta dan tidak mengubah kebijakan gubernur lama yang sudah baik.
"Kebijakan yang sudah baik jangan dibuat menjadi tidak baik," Prasetyo menambahkan.
0 komentar:
Posting Komentar